Bicara Alumunium berkarat, maka bila dibandingkan dengan logam seperti tembaga, besi, atau seng, aluminium memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap korosi, ringan dan mudah dibentuk. Aluminium mempunyai lapisan Al2O3 yang bisa melindungi logam terhadap pengkorosi pada pH antara 4 s/d 9 diluar kisaran itu aluminium bisa terkorosi, baik pada suasana asam maupun basa.
Logam sulit dibuat homogen karena ada faktor pengotor, sehingga menimbulkan beda potensial yang bisa menyebabkan korosi galvanis (adanya anoda, katoda, elektrolit dan konuktor) diantara butiran dalam logam tersebut.
Korosi umumnya terjadi pada logam aluminium adalah korosi sumuran(Jones 1992) . Korosi sumuran membentuk lubang-lubang kecil yang kasat mata pada awalnya. Korosi tersebut berlangsung ketika logam aluminium bereaksi dengan udara lembab. Karena itu korosi pada aluminium ini bisa berkibat pada kebocoran pada material tanpa diketahui sebelumnya, yang fatal jika terjadi pada material industri yang membutuhkan kepresisian tinggi. Jadi perlu perlakuan khusus untuk mencegah hal ini.
Maka untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan cat pelapis untuk mencegah dan mengatasi karat tersebut, hanya Rust Bullet yang dapat mencegah sekaligus mengatasi karat bila logam tersebut sudah terlanjur karat
Reaksi kimia pada aluminium yang terkorosi pada suasana asam:
2Al (s) + 6HCl (aq) _ 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
2AlCl3 (aq) _ 2Al3+ (aq) + 6 Cl– (aq)
seterusnya :
2Al3(aq) + 6H2O(l) _ 2Al(OH)3(s) + 6 H+
2Al(OH)3 (s) _ Al2O3 (s) + 3 H2O (l)