1.Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom). Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.
2.Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan). Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada atau belum habis. Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.
3.Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat, campuran bisa dengan komposisi besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).
Dari 3 cara pencegahan tersebut, sangatlah ribet dan memerlukan keahlian khusus dan persiapan yang sangat baik. Hiraukan itu semua, karena Rust Bullet yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah dan uji coba standart dunia oleh NASA, Rust Bullet dibuat sangat mudah diaplikasikan oleh siapapun untuk mencegah karat dan untuk mengatasi karat itu sendiri. Hanya Rust Bullet yang bisa diaplikasikan di logam apa pun dan oleh siapa pun