1.Stasiun Ketel (Boiler)
Boiler atau ketel merupakan jantung dari pabrik gula. Fungsi dari ketel adalah untuk menyediakan uap yang digunakan untuk proses, yaitu di gilingan, pemanasan nira, penguapan nira, pemasakan nira kental, dan pemutaran. Ketel terdiri pipa-pipa dimana lingkungannya terus menerus kontak dengan air dan uap. Dengan adanya kontak tersebut besar kemungkinan terjadinya erosi pada permukaan pipa.
2.Stasiun Gilingan
Gilingan berfungsi untuk memerah nira yang terdapat dalam tebu. Pada proses initebu digiling menggunakan rol yang terbuat dari bahan Stainless Steel atau Carbon Steel. Potensi terjadinya korosi di rol gilingan cukup besar. Hal itu disebabkan karena keausan dari peralatan. Keausan terjadi karena adanya gesekan antara ampas dengan rol gilingan. Dengan banyaknya gesekan yang terjadi maka rol akan menjadi aus, sehinggan menimbulkan korosi. Selain itu karakteristik dari Nira yangdihasilkan bersifat asam, sehingga menjadi media yang baik untuk terjadinya korosi.
3.Unit Pemurnian
Proses pemurnian nira bertujuan untuk menghilangkan bukan gula yang ada dalam nira. Pada saat ini kebanyakan pabrik gula di Indonesia menggunakan proses sulfitasi untuk memurnikan nira. Pada proses sulfitasi digunakan tobong belerang untuk memproduksi gas SO2 sebagai bahan pembantu. Pada proses pembuatan gas SO2 di tobong belerang terjadi reaksi-reaksi kimia.