Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu alchemy atau dalam bahasa Indonesia dikenal Ilmu kima, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.
Ilmu kimia merupakan protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata Ilmu kima berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiy, yang dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”. Epistimologi lain mengaitkan dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
Ilmu kima mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa, saat itu Ilmu kima sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Ilmu kima sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih sempurna. Selama sekitar 1500 tahun, Ilmu kimia mempelajari tetang materi dan perubahannya. Para ilmuwan mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini yang menyebabkan ilmuwan kimia melukis objek-objek tembaga dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.