Karat pada logam menimbulkan kerugian yang banyak. Hasil riset tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan, kerugian akibat karat yang menyerang permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat transportasi di negara adidaya itu mencapai 276 miliar dollar AS. Ini berarti 3,1 persen dari Gross Domestic Product (GDP)-nya. sebenarnya, negara-negara di kawasan tropis seperti Indonesia paling banyak menderita kerugian akibat karat ini. Tetapi, tidak ada data yang jelas di negara-negara tersebut tentang jumlah kerugian setiap tahunnya.
Karat yang dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau aktifitas karat akibat aktifitas mikroba dan proses karat. Karat pertama diindentifikasi hampir 100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934. bagaimanapun karat yang disebabkan aktifitas mikroba tidak dipandang serius saat degradasi pemakaian sistem industri modern hingga pertengahan tahun1970- an. Ketika pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, seperti tangki air stainless steel dinding dalam terjadi serangan karat lubang yang luas pada permukaan sehingga para industriawan menyadari serangan tersebut. Sehingga saat itu, karat jenis ini merupakan salah satu faktor pertimbangan pada instalasi pembangkit industri, industri minyak dan gas, proses kimia, transportasi dan industri kertaspulp. Selama tahun 1980 dan berlanjut hingga awal tahun 2000, fenomena tesebut dimasukkan sebagai bahan perhatian dalam biaya operasi dan pemeriksaan sistem industri. Dari fenomena tersebut, banyak institusi mempelajari dan memecahkan masalah ini dengan penelitian-penelitian untuk mengurangi bahaya karat tersebut.
Atasi kerugian karat dengan Rust Bullet yang dibuat oleh NASA dari hasil riset dan penelitian. Rust Bullet mampu masuk ke dalam pori-pori logam untuk mengusir karat tersebut dan tahan lama. Yang penting pula, Rust Bullet mudah diaplikasikan tanpa perlu banyak persiapan dan diaplikasikan di mana saja.